Seri Elfira (26) wanita Warga asal Rantau Prapat Sumatera Utara, mencari keadilan terhadap kasus KDRT yang dilakukan suaminya. Walapun dirinya sudah melaporkannya ke kepolres Rohul setahun silam, namun kasusnya tidak menemui kejelasan dan terkesan dibiarkan.
Karena merasa tidak ada upaya meningkatkan kasus laporan KDRT suaminya, Selasa (12/8/2014) pagi, seri Elfira menayakan langsung perkembangan kasusnya ke kejaksaan negeri Pasirpengaraian. Bahkan Seri menilai, polisi sengaja melemahkan berkas laporanya. Karena sang suami memiliki banyak keluarga polisi.
Sambil berurai air mata,Seri, beercerita terkait kejaidan yang menimpa dirinya. Dimana setahun silam, dirinya mengaku dipukuli suaminya saat cek-cok dengan istri muda suaminya, yang diketahui sudah menikah siri tanpa se-izinnya.
Bahkan akibat pukulan tersebut, Seri mengalami memar di bagian pipi kirinya. Bukan hanya pipi,Seri juga mengalami kekerasan fisisk. Pasca kejadian seri dan anaknya hingga kini tidak lagi dinafkahi suaminya, dan Seri mengaku, sudah melaporkan kasusnya ke Komnas Perlindungan Perempuan di Pekanbaru serta BP2TPA Rohul. Sayangnya hingga kini ke dua lembaga independent tersebut belum menindaklanjuti laporanya.
"Sampai sekarang, kasusnya tidak pernah di lanjutkan kepolisian, apalagi suami saya tidak pernah lagi memberikan nafkah kepada kami," ucap Seri sedih.
Seri hanya berharap, keadilan ditegakan. Karena dirinya menilai, masih lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Apalagi bila dilihat dari kasus Seri, juga mengindikasikan masih adanya praktek kolusi serta tawar menawar dalam penegakan hukum di Indonesia
Sumber : http://www.rohulnews.com/berita_dtl.php?id=7253&c_jns=3







0 komentar:
Posting Komentar