Banyak kesenian tradisional yang sangat menarik di Indonesia. Negeri ini memang kaya dengan beragam seni dan budaya, yang diajarkan secara turun-temurun dari zaman nenek moyang. Hingga saat ini, warisan bangsa tersebut masih terus disimpan dan ditampilkan dalam berbagai kegiatan. Termasuk juga, kesenian Jawa yang memiliki khasnya sendiri, melekat pada budaya dan adat istiadat yang dijalankan oleh masyarakat setempat.
Salah satu yang unik dari bermacam-macam kesenian Jawa adalah beberapa kesenian yang berbau mistis. Munculnya kesenian-kesenian yang memiliki aura misteri tersebut diyakini tidak lepas dari kepercayaan animisme dan dinamisme di masa lampau. Bahkan, bentuk-bentuk kepercayaan tersebut masih tergambar dalam setiap pertunjukan kesenian di Indonesia saat ini. Berikut ini ada lima kesenian dari Pulau Jawa yang berbau mistis:
Kesenian Tari Ronggeng
Salah satu yang unik dari bermacam-macam kesenian Jawa adalah beberapa kesenian yang berbau mistis. Munculnya kesenian-kesenian yang memiliki aura misteri tersebut diyakini tidak lepas dari kepercayaan animisme dan dinamisme di masa lampau. Bahkan, bentuk-bentuk kepercayaan tersebut masih tergambar dalam setiap pertunjukan kesenian di Indonesia saat ini. Berikut ini ada lima kesenian dari Pulau Jawa yang berbau mistis:
Kesenian Tari Ronggeng
Tari yang berasal dari Jawa Barat ini disebut-sebut memiliki kemistisan tarian, karena digunakan untuk membalas dendam, sehingga berhubungan dengan kematian. Salah satu versi cerita mengenai awal mula Tari Ronggeng berkisah tentang seorang puteri yang ditinggal mati oleh kekasihnya. Sang puteri pun meratapi kematian orang yang dicintainya itu setiap hari, hingga jenasah kekasihnya itupun mulai membusuk dan menyebarkan bau menyengat. Untuk menghibur sang putri, beberapa orang pun menari mengelilinginya sambil menutup hidung karena bau busuk mayat. Karena terbawa nada yang melankolis, sang puteri pun kemudian terbawa suasana, hingga kemudian ikut menari dan menyanyi dengan suara yang menyayat hati. Dalam Tari Ronggeng ini, biasanya memang diperagakan oleh seorang perempuan sebagai penari utama, dengan diiringi oleh gamelan dan kawih pengiring.
Kesenian Debus
Kesenian ini terkenal dengan beragam atraksinya yang berbahaya, seperti mengiris tangan atau tubuh tubuh dengan golok, menusuk perut dengan tombak, menusukkan jarum kawat ke kulit hingga tembus, berguling di atas beling, membakar tubuh, dan memakan api. Hebatnya, semua itu dilakukan tanpa terluka atau berdarah sedikit pun. Menurut kepercayan masyarakat, itu semua bisa dilakukan karena ada bantuan dari dunia gaib seperti jin. Atraksi kesenian yang mempertunjukkan kemampuan kekebalan tubuh ini diperkirakan mulai muncul sejak abad ke-16, yang saat itu menjadi ajang memompa semangat juang rakyat Banten. Hingga sekarang, kesenian ini terus dipertontonkan, seperti dalam acara kebudayaan atau upacara adat. Bahkan kesenian debus ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Banten, sehingga ditonton banyak orang, hingga para turis asing sekalipun.
Kesenian Kuda Lumping
Kesenian Kuda Lumping atau disebut juga jathilan ini mengisahkan tentang prajurit. Kisah warok pada zaman dahulu tersebut menggambarkan kehidupan yang mencari makan dengan cara berburu. Diceritakan, seseorang pergi berburu babi hutan bersama anjing peliharaan. Tanpa disadarinya, prajurit itu tiba-tiba terperosok ke dalam kubangan lumpur, bersama anjing dan babi hutan yang sedang dikejarnya, sehingga mereka pun bertarung di sana. Dalam kesenian Kuda Lumping sendiri, juga terdapat kubangan lumpur untuk para penari yang bermain dalam kesenian ini. Dalam penampilannya, semua penari itu pun kemudian mengalami kesurupan dan bergulat di dalam kubangan lumpur. Makanya, wajar saja jika yang banyak orang menganggap kesenian ini mengandung hal-hal mistis, yang menyatu antar tarian tradisional dengan hal gaib, sehingga para penari mengalami kesurupan.
Kesenian Reog Ponorogo
Kesenian yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur ini menjadi salah satu yang paling mistis di Indonesia. Reog biasanya dipentaskan dalam upacara adat dan acara pernikahan, dengan dua atau tiga tarian. Tarian utamanya adalah penampilan penari yang memakai topeng kepala singa seberat 50-60 kilogram. Meski berat, tapi penarinya terlihat enteng membawanya. Pada adegan inilah diyakini terdapat peran “makhluk halus” yang memberikan kekuatan tambahan.
0 komentar:
Posting Komentar